Punya taman dalam rumah atau sedang berencana membuatnya? Jika iya, coba tambahkan elemen air seperti kolam atau air mancur. Anda akan merasakan manfaat tambahan selain estetika yang terangkat, yakni rumah yang bertambah sejuk.

Di tengah iklim tropis yang panas dan lembap seperti di Indonesia, menjaga kenyamanan suhu dalam rumah adalah tantangan tersendiri. Banyak orang hanya mengandalkan pendingin udara. Padahal ada cara alami dan ramah lingkungan yang bisa menjadi solusi. Anda dapat menggunakan elemen air seperti kolam atau air mancur, terutama pada konsep taman dalam rumah.

Ingin tahu lebih lanjut? Simak pemaparan berikut.

Bagaimana Elemen Air Mendinginkan Ruangan?

 

Konsep taman dalam rumah bukan hanya soal menghadirkan unsur hijau ke dalam bangunan, tapi juga tentang menciptakan mikroklimat yang sejuk dan menenangkan. Salah satu elemen kunci yang sering luput dari perhatian adalah air. Entah dalam bentuk kolam dangkal, air mancur kecil, atau dinding air (water wall), kehadiran air ternyata membawa manfaat termal yang nyata.

Air bekerja melalui proses evaporasi. Ketika air dari permukaan kolam atau air mancur menguap, ia menyerap panas dari udara di sekitarnya. Ini menciptakan efek pendinginan alami, yang bisa menurunkan suhu sekitar hingga beberapa derajat Celcius.

Jika taman dalam rumah memiliki ventilasi silang yang baik—misalnya, bukaan di dua sisi yang memungkinkan udara mengalir—maka udara panas dari luar akan masuk, melewati area taman dengan elemen air, dan keluar dengan suhu yang lebih sejuk. Udara yang lewat menyentuh permukaan air dan tanaman, menyerap kelembapan, dan membawa hawa segar ke dalam ruang-ruang rumah.

Selain itu, suara gemericik dari air mancur memberi efek relaksasi yang membantu mengurangi stres, memperkaya suasana alami, dan memperkuat hubungan penghuni dengan alam.

Penempatan di Taman Dalam Rumah

Air mancur di taman.

Agar fungsinya maksimal, penempatan elemen air perlu dipikirkan. Kolam atau air mancur sebaiknya ditempatkan di area yang mudah terhubung dengan sirkulasi udara. Contohnya seperti di bawah void, di tengah rumah, atau dekat koridor terbuka.

Sementara itu, pada rumah bertingkat, elemen air makin penting. Contohnya kolam kecil di bawah bukaan atap atau skylight. Keberadaannya akan bermanfaat ganda yakni menangkap cahaya alami dan mendinginkan udara yang masuk dari atas.

Beberapa desain taman dalam rumah memadukan air dengan elemen keras seperti batu alam, kerikil, atau dek kayu. Material ini bersifat menyimpan panas rendah (low thermal mass), sehingga tidak memantulkan panas ke udara seperti keramik atau beton polos.

Meski begitu, ada satu hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan keseimbangan kelembapan. Air memang menyejukkan, namun tanpa ventilasi yang baik, kelembapan bisa berlebihan dan memicu jamur.

Oleh karena itu, pastikan sirkulasi udara lancar dan pencahayaan cukup agar area taman tetap sehat.

Menghadirkan kolam atau air mancur dalam taman rumah bukan sekadar pilihan estetika. Ini adalah strategi cerdas untuk menciptakan rumah tropis yang sejuk, hemat energi, dan menyatu dengan alam. 

Jika ingin menjadikan rumah lebih sejuk tanpa bergantung pada AC, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan taman dalam rumah dengan elemen air.

Share this post

Subscribe to our newsletter

Keep up with the latest blog posts by staying updated. No spamming: we promise.
By clicking Sign Up you’re confirming that you agree with our Terms and Conditions.

Related posts