Saat merencanakan renovasi rumah, banyak orang fokus pada tampilan interior, kekuatan struktur, atau penambahan ruang baru. Namun ada satu aspek penting yang sering terabaikan, yakni ventilasi. Padahal, sirkulasi udara yang buruk bisa membuat rumah terasa pengap, lembap, dan memicu masalah kesehatan.

Bukan itu saja, Anda pasti mau rumah terasa nyaman dengan suhu yang sejuk sepanjang waktu? Ventilasi alami bisa menjadi salah satu cara menwujudkannya. Maka, jangan sampai mengabaikan sirkulasi udara di rumah Anda. Mumpung sedang akan merenovasi rumah, lebih baik memperbaiki sistem ventilasi udaranya sekalian.

Nah, bagi Anda yang sedang bersiap merenovasi rumah lama, penting untuk memahami kondisi ventilasi yang ada. Berikut ini adalah checklist ventilasi yang wajib Anda periksa sebelum memulai proses renovasi.

1. Lihat Arah dan Posisi Jendela

 

Cek apakah jendela di rumah lama Anda sudah menghadap arah angin dominan. Di Indonesia, angin umumnya datang dari arah timur atau tenggara.

Jendela yang menghadap arah ini akan membantu memaksimalkan ventilasi silang. Jika tidak sesuai, saat renovasi rumah Anda bisa mempertimbangkan memindahkan atau menambah bukaan baru.

2. Ada Ventilasi Silang atau Tidak?


Ventilasi silang (cross ventilation) adalah sistem sirkulasi udara yang terjadi ketika ada bukaan di dua sisi berseberangan. Rumah yang punya ventilasi silang akan terasa jauh lebih sejuk secara alami.

Cek apakah rumah lama Anda sudah punya ventilasi silang. Jika belum, ini adalah momen tepat untuk menambahkannya dalam rencana renovasi.

3. Kondisi Jalur Udara Atap dan Plafon


Periksa kondisi lubang angin yang ada. Terkadang area tersebut sudah tertutup debu atau malah rusak.

Cek juga apakah jalur udara di plafon dan atap masih berfungsi. Ventilasi di area atas rumah sangat penting untuk mencegah penumpukan panas.

Jadi, jika perlu, segera diperbaiki.

4. Ventilasi Mati yang Tidak Berfungsi


Beberapa rumah lama memiliki ventilasi hias yang tidak efektif, seperti roster di tempat yang tidak strategis atau jendela kecil yang selalu tertutup.

Cek fungsi setiap ventilasi. Jika tidak memberi kontribusi pada sirkulasi udara, pertimbangkan untuk mengganti atau memindahkannya ke posisi yang lebih efektif.

5. Cek Area Tertutup di Rumah


Area seperti kamar mandi, dapur, atau gudang seringkali tidak memiliki ventilasi yang memadai. Periksa apakah ada tanda-tanda lembap atau jamur. Ini pertanda sirkulasi udara buruk.

Anda bisa menambahkan exhaust fan atau ventilasi permanen saat renovasi rumah nanti.

6. Renovasi Ventilasi Rumah yang Rusak


Beberapa ventilasi rumah lama menggunakan kayu, kaca, atau logam yang sudah lapuk. Cek apakah materialnya masih aman digunakan.

Jika rusak, pertimbangkan mengganti dengan material yang lebih tahan cuaca seperti aluminium atau UPVC. Hal ini diperlukan supaya mekanisme sirkulasi udara berjalan baik.

Rumah yang berventilasi baik akan terasa lebih sejuk, segar, dan tidak lembap. Maka, sebelum Anda sibuk memilih warna cat atau jenis keramik, pastikan Anda sudah memeriksa daftar ventilasi di atas. Segera jadikan renovasi rumah sebagai momen untuk memperbaiki sirkulasi udara.

 

Share this post

Subscribe to our newsletter

Keep up with the latest blog posts by staying updated. No spamming: we promise.
By clicking Sign Up you’re confirming that you agree with our Terms and Conditions.

Related posts