Di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia, menjaga kenyamanan termal di dalam rumah menjadi tantangan tersendiri. Salah satu elemen penting yang perlu diperhatikan adalah penggunaan jendela kaca.

Belakangan banyak orang menyukai tampilan jendela kaca. Rumah sering diberi jendela yang besar karena memberikan kesan terbuka dan terang.

Hal itu tidak salah. Namun, kalau tidak diperhitungkan dengan masak, pemasangan jenis jendela ini akan menyulitkan rumah jadi berhawa adem. Alasannnya sederhana. Jenis jendela ini memudahkan sinar matahari masuk.

Lantas, apa ini berarti jendela kaca kurang cocok untuk rumah di iklim tropis? Simak pemaparan berikut ini.

Jendela Kaca dan Efek Panas


Secara alami, kaca bersifat mentransmisikan cahaya dan panas. Saat sinar matahari mengenai permukaan jendela, radiasi panas (inframerah) dapat menembus ke dalam ruangan.

Hal ini dapat memicu efek rumah kaca di dalam rumah. Panas masuk tetapi tidak mudah keluar. Apa akibatnya? Ruangan terasa lebih gerah, terutama pada siang hari.

Jenis kaca bening biasa yang banyak digunakan pada bangunan standar justru memperparah masalah ini. Jika tidak dikombinasikan dengan peredam panas atau pelindung tambahan, jendela kaca bisa menjadi sumber utama kenaikan suhu dalam rumah tropis.

Solusi Penggunaannya 

 

Meski begitu, penggunaan jendela kaca tidak harus dihindari sama sekali. Jendela ini tetap memiliki fungsi penting, terutama dalam pencahayaan alami dan estetika bangunan.

Namun, untuk iklim tropis, penggunaannya harus diatur dengan strategi desain pasif yang tepat. Tujuannya agar tidak menjadi penyebab utama rumah terasa panas.

Terkait hal tersebut, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan antara lain:

  • Gunakan jenis kaca yang tepat, seperti kaca reflektif atau low-E glass yang mampu memantulkan sebagian besar panas matahari.

  • Tambahkan pelindung luar, seperti kanopi, kisi-kisi, atau tirai luar untuk memblokir sinar matahari langsung.

  • Tempatkan jendela di sisi rumah yang tidak terkena matahari langsung, seperti sisi utara atau timur.

  • Manfaatkan ventilasi silang agar udara panas bisa keluar dan digantikan dengan udara segar dari luar.

Ventilasi silang terbukti efektif dalam mengurangi panas dalam rumah. Oleh karena itu, sistem ventilasi sebaiknya dirancang sejak tahap awal pembangunan rumah. Baca panduan lengkapnya di artikel kami.

Jendela kaca dengan gordyn.

Sesuaikan Dengan Desain Rumah Tropis


Alih-alih menghindari jendela kaca sepenuhnya, pendekatan yang lebih bijak adalah menyesuaikannya dengan prinsip desain tropis. Hal ini melibatkan orientasi bangunan, pemilihan material, serta perencanaan bukaan udara dan cahaya.

Banyak rumah di daerah tropis modern yang tetap menggunakan jendela kaca.. Namun, pemakaiannya dipadukan dengan elemen peneduh alami seperti tanaman rambat, atap overhang, dan jalusi kayu.

Temukan saja inspirasi tentang bagaimana merancang rumah tropis yang sejuk secara pasif. Salah satunya dengan memastikan rumah memiliki peneduh.

Jendela kaca tidak harus dihindari untuk rumah di iklim tropis. Namun penggunaannya perlu dirancang dengan cermat.

Pilih jenis kaca yang sesuai, tambahkan pelindung luar, dan optimalkan sirkulasi udara agar rumah tetap sejuk secara alami. Dengan pendekatan yang tepat, rumah di iklim tropis bisa tetap terang, sehat, dan nyaman sepanjang tahun.

Share this post

Subscribe to our newsletter

Keep up with the latest blog posts by staying updated. No spamming: we promise.
By clicking Sign Up you’re confirming that you agree with our Terms and Conditions.

Related posts