Dalam iklim tropis seperti Indonesia, memilih material atap yang tepat bukan hanya soal estetika, tapi juga kenyamanan termal. Salah satu jenis atap yang masih sering digunakan, namun kerap diremehkan, adalah atap genteng tanah liat.

Apakah atap genteng ini benar-benar cocok untuk menciptakan rumah yang lebih sejuk? Jawabannya: iya, dan berikut ini alasannya.

Punya Keunggulan Termal

 

Atap genteng tanah liat memiliki sifat fisik yang sangat sesuai dengan kebutuhan iklim tropis. Genteng ini memiliki massa termal tinggi. Apa artinya? Jenis atap ini mampu menyerap panas matahari dan menahannya sementara, sebelum dilepaskan perlahan saat suhu lingkungan menurun.

Dampaknya sangat vital bagi kesejukan rumah. Panas tidak langsung menghantam bagian dalam rumah di siang hari, sehingga suhu ruangan cenderung lebih stabil dan nyaman.

Membantu Ventilasi Alami

 

Berbeda dengan atap metal atau aspal yang tertutup rapat, atap genteng cenderung memiliki celah antar potongannya. Celah ini bukan kelemahan, namun justru menjadi keunggulan.

Celah tersebut menjadi saluran ventilasi pasif yang sangat membantu mengalirkan udara panas dari bawah atap. Sirkulasi ini secara alami nanti membantu menurunkan suhu di dalam rumah, terutama jika dikombinasikan dengan ventilasi atap tambahan seperti turbin ventilator atau roster.

 

Atap Genteng Berperan Sebagai Peredam Panas dan Suara

 

Selain mampu menahan panas, atap genteng juga memiliki kemampuan meredam suara yang baik. Ini membuat rumah tetap tenang meskipun hujan deras turun.

Hal ini berbeda dengan atap seng yang cenderung berisik. Efek ini memberi nilai tambah dalam hal kenyamanan akustik.

Tahan Lama dan Ramah Lingkungan

 

Atap genteng tanah liat dikenal awet. Bahkan bisa bertahan lebih dari 30 tahun jika dirawat dengan baik.

Bahannya berasal dari tanah alami yang dibakar. Hal ini menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan atap berbahan sintetis.

Selain itu, genteng ini tahan terhadap cuaca ekstrem yang umum di daerah tropis.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan

 

Satu kekurangan dari atap genteng adalah bobotnya yang cukup berat. Artinya, struktur rangka atap harus dirancang lebih kuat.

Biaya awal pemasangan juga sedikit lebih tinggi dibanding atap metal. Namun, dalam jangka panjang, penghematan energi dari berkurangnya penggunaan AC bisa menutupi biaya tersebut.

Meski begitu, atap genteng tetap cocok untuk iklim tropis. Namun, untuk hasil maksimal, pasang lapisan insulasi tambahan seperti aluminium foil atau bubble foil di bawah genteng.

Tambahkan juga ventilasi atap yang cukup agar aliran udara panas bisa keluar dengan lancar. Langkah-langkah ini akan memperkuat efek sejuk alami dari atap genteng.

Jika Anda sedang merancang rumah di iklim tropis dan mencari solusi atap yang alami, awet, dan membantu menurunkan suhu ruangan, atap genteng tanah liat adalah pilihan yang layak dipertimbangkan. Sifat termalnya, daya tahan, dan kemampuan mendukung sirkulasi udara menjadikannya solusi sejuk dan ramah lingkungan untuk rumah Anda.

Share this post

Subscribe to our newsletter

Keep up with the latest blog posts by staying updated. No spamming: we promise.
By clicking Sign Up you’re confirming that you agree with our Terms and Conditions.

Related posts